Suasana di stasiun Toyohashi terlihat cukup ramai, bersih dan fasilitas umum juga tersedia seperti telepon umum, mini market, kios buku dan koran dan beberapa toko yang masih belum buka, padahal waktu setempat telah menunjukkan pukul 8.00 pagi.
Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut.
Banyak penduduk negeri Jepang yang menyukai naik Shinkansen dibandingkan dengan naik pesawat terbang, walaupun harga tiket Shinkansen lebih tinggi dibandingkan dengan harga tiket pesawat terbang, dikarenakan naik Shinkansen lebih praktis, tinggal membeli tiket di mesin otomatis, tidak perlu melewati beberapa pemeriksaan seperti jika ingin naik pesawat terbang.
Selama pengoperasian Shinkansen sejak 44 tahun yang lalu, tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal, namun ada beberapa orang yang terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu menjepit penumpang atau barang mereka.
Jepang, termasuk negeri yang sering digoncang oleh gempa bumi, untuk menghadapi gempa bumi, Shinkansen ini telah dilengkapi dengan sistem pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi. Pada gempa bumi Chuetsu di bulan Oktober 2004 sebuah Shinkansen yang dekat dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang terluka. Shinkansen generasi berikutnya FASTECH 360 telah memiliki sayap rem penahan angin untuk membantu proses pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.
Pada tahun 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata Shinkansen tepat dalam waktu 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari 160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen. Rekor sebelumnya dari 1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik.
Shinkansen diberangkatkan setiap empat menit sekali pada jam sibuk, semua sistem diatur dalam ruang kendali. Seluruh perjalanan Shinkansen, termasuk kecepatan dan jadwal keberangkatan ditentukan dari ruang kendali. Posisi semua kereta serta rute yang dilalui terpampang di ruang kendali untuk membantu petugas mengawasi dan mengaturnya. Shinkansen dilengkapi dengan suspensi yang dikendalikan dengan komputer dan bagian bawah gerbong pun dibuat sejajar untuk menghindari suara.
Suasana di stasiun Hamamatsu cukup ramai dan toko-toko di sana jauh lebih besar dibandingkan dengan stasiun Toyohashi, begitu keluar dari stasiun terdapat taman yang cukup asri.
Eskalator Tertinggi di Dunia
it's amazing..., gila...emang hitech banget kapan ya Yuna bisa ke sana???
Ramen
Miso ramen yang asli hanya bisa Anda temukan di Sapporo, Hokkaido. Sebagai tempat asal ramen, kios-kios dan restoran ramen tersebar di seluruh kota. Dua tempat yang terkenal di kalangan turis adalah Ramen Republic dan Ramen Yokocho. Ramen Yokocho, sebuah gang sempit yang dipadati warung-warung menyajikan ramen Sapporo yang terkenal, dapat ditempuh dengan 3 menit berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah Susukino.
Daerah ini juga merupakan tempat hiburan dan kawasan red light yang populer, mulai 'hidup' saat matahari terbenam. Dua stasiun selanjutnya dari Susukino adalah taman hiburan Ramen Republic, berlokasi di lantai 10 Sapporo ESTA, kompleks bisnis tepat di depan Stasiun Sapporo. Sayangnya, tempat-tempat ramen yang popular ini terlalu dikomersialkan, harga yang mereka pasang ditujukan bagi turis dan pengunjung. Namun tak perlu khawatir, semangkuk ramen yang enak bisa dengan mudah ditemukan di mana saja di kota. Anda tinggal mencari beberapa penanda warung ramen yang enak - kecil, mungkin sedikit kumuh, tapi antriannya penuh, bahkan di tengah musim dingin.
Bir
Menyicipi bir adalah hal yang tidak boleh Anda lewatkan ketika menjelajah Hokkaido. Selain sake, Hokkaido terkenal dengan bir. Dengan banyaknya pabrik pengolahan di seluruh pulau, pastikan Anda mampir ke salah satunya untuk menyicipi bir yang baru selesai dibuat. Empat produsen bir yang terkenal adalah Kirin, Sapporo, Suntory, dan Asahi. Namun, tempat-tempat pembuatan kecil juga menawarkan bir yang tak kalah memuaskan.
Salah satu rekomendasi adalah mencoba makan malam Genghis-khan (domba panggang) dengan bir spesial di Pabrik Bir Sapporo. Perpaduan sempurna antara kelembutan cita rasa dengan alkohol - betul-betul sebuah kenikmatan duniawi!
Makanan Laut
Beragamnya pilihan di Hokkaido bisa menjadikan tempat ini surga bagi penyuka makanan laut. Daging kepiting, ikan salmon, scallop, landak laut, telur ikan salmon, semuanya tersaji segar untuk dinikmati. Kepiting-kepiting berukuran amat besar kerap menjadi pilihan para turis dan penduduk lokal. Pasar pagi di Hakodate adalah tempat mendapatkan makanan laut yang masih segar, hidup bahkan. Hakodate Asaichi (pasar pagi Hakodate) terletak sangat dekat dari stasiun JR Hakodate. Terdapat 360 toko, penjaja atau restauran yang menjual makanan laut. Bersiaplah untuk bangun lebih awal, pasar paling penuh aksi antara jam 6 hingga 7 pagi.
Cokelat
Anda tidak bisa meninggalkan Hokkaido tanpa membawa pulang sekotak Shiroi Koibito atau produk-produk Royce. Cokelat-cokelat ini sengaja dibuat sebagai penggoda indera perasa, dengan aroma kelapanya yang kaya dan menggiurkan, membangkitkan segala hasrat demi kegemaran akan cokelat.
Kunjungi Taman Shiroi Koibito - pabrik cokelat Ishiya, tempat pembuatan Shiroi Koibito. Dengan tiket masuk seharga 600 yen, Anda seperti memasuki dunia "Charlie dan Pabrik Cokelat" versi Charles Dickens. Selain melihat proses produksi secara langsung, ada galeri yang menampilkan kemasan dan kaleng cokelat, ratusan cangkir teh dan cokelat panas, bahkan koleksi mainan anak-anak dari seluruh dunia. Benar-benar sebuah pengalaman yang penuh kenangan masa kecil.
Salju
ini dia yang paling Yuna demen, salju..., tempat eksotis yang paling pengen Yuna kunjungi..., kapan ya bisa ke jepang ato korea???
Musim dingin adalah puncak aktivitas. Meskipun Februari 'membeku', Odori Park semarak oleh orang-orang yang bersiap untuk festival salju terbesar sepanjang tahun. Festival Salju Sapporo sudah tersohor di dunia, mengundang 2 juta pengunjung untuk datang ke Hokkaido setiap tahun. Para 'pematung' salju pun datang berkumpul dari seluruh dunia untuk saling berlomba.
Berbagai bentuk pahatan terlihat di sepanjang jalan, Hokkaido seperti sebuah kerajaan salju. Patung-patung itu bisa setinggi bangunan tiga lantai, berbentuk karakter kartun seukuran manusia, atau meniru monumen dan ikon termasyhur, semuanya terbuat dari es. Betul-betul mengagumkan! Malam hari adalah waktu terbaik untuk menikmati karya seni ini, saat lampu-lampu jalan menerangi dan mengubah Hokkaido menjadi negeri dongeng raksasa.
Menjelajahi Tokyo Dengan ‘Densha’ dan ‘Chikatetsu’
Jaringan kereta api dalam kota di Tokyo dioperasikan oleh beberapa perusahaan layanan, dan merupakan salah satu jaringan kereta api yang terbesar dan tersibuk di dunia. Terdapat hampir 300 stasiun yang tersebar dalam 14 jalur, seluruhnya menempuh jarak 328 km.
Setiap hari, jaringan ini mengangkut delapan juta penumpang dengan daerah cakupan yang membentang dengan jarak hampir menyamai Jakarta-Bandung.
Dengan densha dan chikatetsu, Anda dapat mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal di Tokyo seperti Shinjuku, Ikebukuro, Ginza, Asakusa, Shibuya, dan Harajuku (berhenti di Meiji-jingumae).
Stasiun densha dan chikaketsu sendiri bisa menjadi atraksi. Saksikan dan cobalah beragam jenis mesin penjual minuman dan makanan yang ada di sana. Juga ada mesin penjual bunga, serta mesin yang bisa menebak usia serta jenis kelamin Anda.
Agar tak perlu pusing membaca peta atau bingun berpindah jalur dan stasiun, Anda tinggal menaiki jalur Yamanote Line — yang melingkari kota Tokyo dan berhenti di berbagai atraksi wisata di kota ini.
Hampir semua mesin penjual tiket dilengkapi dengan panduan dalam bahasa Inggris. Tarif kereta bervariasi tergantung jarak dan dibedakan antara dewasa dan anak-anak. Lihatlah tarif ke tempat tujuan Anda, dan masukkan uang kertas atau koin untuk membeli tiket.
Jika ada kendala teknis atau bahasa, silakan bertanya kepada petugas — tetapi untuk itu diperlukan sedikit kemampuan berbahasa Jepang.
Pilihan lainnya, Anda bisa membeli tiket terusan untuk satu atau dua hari. Dengan begini, Anda bebas menggunakan jasa operator tertentu dalam 24 jam tanpa harus membeli tiket lagi untuk masing-masing jalur.
Dengan tiket terusan Holiday Pass seharga ¥ 2300 (sekitar Rp 230 ribu), Anda bahkan bebas menggunakan seluruh sistem transportasi publik di Tokyo selama 24 jam pada Sabtu, Minggu, dan hari besar.
Berpindah dari satu jalur ke jalur lain (atau stasiun) relatif mudah dan nyaman. Namun terkadang banyaknya terowongan bawah tanah bisa membingungkan. Untunglah hampir setiap marka stasiun dilengkapi dengan tulisan berhuruf Latin.
Jika Anda bepergian di hari kerja, ada baiknya untuk memerhatikan jam sibuk yakni pada pukul 07.00-09.00 pagi dan 17.00-19.00 petang.
Makanan di Jepang
Resto La Toque di Bandara Narita, Tokyo.
Rice Omelet & Frie Seafood di Resto La Toque, Bandara Narita, Tokyo.
hyyyaaaaaaaaa...., pengen banget nyobain... kayaknya enak nih, udah pernah nyoba masak udang goreng tapi gatot
credit+pict: berbagai sumber di www.ligagame.com
edit: Yuna
shr: KBPKfamily
cop: Yuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar