Minggu, 21 November 2010
Pusat Belanja Di KorSel
Pertama dan kategori “must be visited” adalah Itaewon. Untuk sampai ke sini caranya mudah, naik aja subway dan turun di Itaewon yang kalau nggak salah jalur yang berwarna biru muda. Itaewon itu mirip Malioboro di Yogya tapi dengan setting country di kota Amerika klasik. Baunya juga Amerika banget. Di sini banyak bar dan kafe. Banyak pula toko menjual berbagai souvenir dari gantungan kunci, kaos bertuliskan Korea, sampai sepatu Rockport. Hati-hati, barang tiruanpun banyak tapi yang tokonya masuk gang. Kalau di jalan utamanya, barangnya bagus-bagus. Harga pas, tidak ada bargain (kecuali yang masuk gang). Banyak toko kebab dan juga sate..Ada seorang teman yang doyan banget pergi ke sini dan setiap sore selalu sembahyang di mesjid di ujung Jalan Itaewon ini sampai-sampai saya beri gelar dia “The Duke of Itaewon” ha..ha..
Kedua, Dongdaemun-Namdaemun. Sebenarnya ini nama 2 stasiun subway yang berdekatan. Jarak antara kedua stasiun ya barang 1-2 km. Tapi antara dua stasiun ini di atas tanahnya banyak toko-toko yang menjual banyak barang. Kalau anda masuk salah satu toko bertingkat, maka barang yang dijual dikhususkan di tingkat tertentu. Misalnya, tas dijual di Lantai 5, jaket dijual di Lantai 6, dan sepatu dijual di Lantai 7. Di sini tokonya full bargain. Anda harus pintar menawar, baik pakai kalkulator atau trick lain misalnya menawarkan rokok, wah…pasti penjualnya kepincut dan mau menjual murah ! Preman-preman yang menjaga di sini tidak galak dan malahan memakai baju suite (jas) yang sekelas Georgio Armani. Lho ?
Ketiga, untuk kelas Flea Market atau barang bekas, kata teman saya ada di antara kedua stasiun subway ini (Dongdaemun-Namdaemun). Saya ingat, lokasinya dekat dengan stadion sepakbola dan dekat dengan City Hall. Kalau anda bisa menemukan tempatnya, wah apa saja ada di sini. Teman saya bisa menemukan gitar listrik plus speaker monitornya dengan harga hanya Won 20,000 (Rp 140,000) doang ! Teman lain bisa nemu tas Gucci asli buat isterinya dengan harga Won 5,000 (Rp 35,000) walaupun ada cacat baret dikit..(konon dipakai arisan di Jakarta, tetangganya berebut mau nawar Rp 300,000-Rp 400,000)..
Keempat, untuk belanja elektronik bisa pergi ke Yongsan. Kalau nggak salah Yongsan itu bekas camp tentara Amerika dulu pada saat Perang Korea tahun 1950an. Ada film Amerika terkenal yang shootingnya di Yongsan ini. Sayang, saya masih ingat jalan cerita dan wajah bintang filmnya, tapi judul filmnya lupa…
Kelima, untuk membeli gantungan kunci yang paling lucu, misalnya gantungan kunci anak kecil terbuat dari karet yang kalau kita pencet bakal keluar….(maaf)..bo’olnya, matanya, dsb ada di semacam Disneyland-nya Seoul. Wah, saya lupa namanya karena waktu itu memang gak ikut ke sana bareng teman-teman dan akhirnya nyesel… Yang jelas, lokasi ini sering dipakai shooting oleh film-film Korea..
Keenam, jika anda dosen dan perlu buku-buku textbook dengan harga cukup murah, anda bisa kunjungi YoungPung Bookstore. Lokasi persisnya saya lupa, tapi kalau tidak salah tidak jauh dari City Hall. Wah…saya bisa seharian di toko buku ini melihat buku-buku Komputer yang mutakhir dari Expert Systems-nya Peter Jackson sampai Artificial Intelligence-nya Nillson. Semua buku Science dan Engineering ada di sini, termasuk buku-buku Business dan Economics..
Ketujuh dan terakhir, kalau anda ingin belanja barang bagus namun dengan setting Mall, pergilah ke Samseong Mall. Untuk pergi ke Mall ini dan juga ke tempat-tempat lainnya yang saya sebutkan tadi, cukup pakai subway karena murah dan tidak terkena macet beda bila dibandingkan anda pakai bis yang jalan di atas tanah. Samseong Mall itu ibarat gabungan antara Bandung Supermall + Sea World Ancol + Cilandak Town Square + Senayan City (Yanti) + Plaza Senayan (PSG). Jadi, ruaaarrr biassaaa beeessaaarrr… Toko Bukunya aja seluas lapangan bola..ha..ha…
Selamat berbelanja di Seoul dan jangan lupa oleh-olehnya !
*******************************************************
Cre :: http://triwahjono.wordpress.com/2008/02/23/pusat-belanja-di-seoul/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar