Title : "SPRING IN LOVE"
~FF~ Special EditionKBPK Family in Story
Chap. 1
"Ketika kau tak menginginkan sesuatu yangmembuatmu benci akan segalanya, apa yang akan kau lakukan? Pergi ataukah melarikan diri? Atau bahkan kau akan menerimanya? Jika itu memberatkanmu dan membuatmu menderita sanggupkah kamu bertahan? Bisa saja kamu menganggapnya tak ada dan melepaskannya, tapi tidak bila kau menatap mereka. Aku akan menebuskesalahanku, aku tau tak seharusnya aku berbuat seperti ini..., egoku telah padam saat mereka datang dalam kehidupanku..."
Joongdong High School, saat ini di penuhi dengan senyum dan tawabaik dari guru,murid,hingga orang tua,yang hadir dalam upacara kelulusan siswa-siswi tingkat 3. seorang siswi yang meraih nilai tertinggi maju ke aula memberikan kata sambutan sekaligus ucapan perpisahan sebagai perwakilan teman-temannya. Senyumnya mengembang saat mengucapkan kata-kata "...dan menggapai cita-citaku..." serentak seluruh aula pun bertepuk tangan dengan meriah.
Siswi yang memberikan sambutan tadi, menerima penghargaan dari kepala sekolah. Tatapannya cerah menatap kesekeliling aula mencari keberadaan sekelompok orang yang ia cintai. Namun, pencariannya sia-sia.Orang-orang yang ia cintai tidak ada yang datang di haribahagianya. Kenyataan itu menggoreskan luka di hatinya. Membuatnya termenung dan ....
"Lina..., kau luar biasa..."kata-kata kepala sekolah membuatnya sadar dan menerima jabatan tangan dengan senyum yang dipaksakan.
"...dǽdanigamsahamnida* kepala sekolah..."ucap Lina lirih.Ia telah kehilangan semangatnya. Wajahnya tak lagi cerah,hatinya pun tak lagi ceria.
Usai upacara,Lina hanya berdiri di bawah pohon mapel tua, menunggu dan terus menunggu. Tatapannya perih saat menatap teman-temannya merayakan dengan orang tua mereka masing-masing. Semuanya bergembira,tertawa bersama orang-orang yang mereka cintainya,kecuali dirinya yang hanya dapat menunggu.
"kau tak apaLina?"tanya Mae Kyung sahabat dekat Lina,"apakah mereka belum datang?".
Lina hanya mengangkat bahu sedikit sambil mendesah,"Entahlah, aku tak tahu apakah mereka belum datang atau memang tak akan pernah datang,"ucapnya sedih.
"Apakahsebelumnya mereka memberitahumu tentang kedatangan mereka di acara ini? Mungkin mereka terlambat karena suatu hal. Bersabarlah,mereka pasti akan segera datang,"Mae Kyung mencoba menghibur Lina.
Lina hanyamengangguk pelan dan tersenyum lirih,"kau tau...Mae Kyung..., aku tak mengharapkan mereka yang telah meninggalkan ku selama 6 tahun datang kesini...., tidak sama sekali..., aku hanya...."Lina menghentikan kata-katanya dan tertunduk.
"kau tak bisa berbohong Lina, aku mengenalmu dari dulu....aku mengenalmu dengan baik, kau menginginkan mereka hadir disini..., Lina....aku yakin mereka pasti datang...." Mae Kyung menegarkan sahabatnya yang membalasnya dengan senyuman lalu keduanya saling berpelukan.
Keduanya tak menyadari ketika tiba-tiba seseorang berdiri di dekat mereka dan menatap marah pada Lina.
"kau yang bernama Lina?" tanya seorang wanita paruh baya dengan wajah angkuh.
"ya..."ucap Lina sambil menatap heran lawan bicaranya. Mae Kyung hanya berdiri mendengarkan keduanya.
Tiba-tiba wanita itu mendekat dan menampar Lina dengan keras hingga Lina jatuh terduduk dengan wajah terkejut,dan ujung bibirnya mengeluarkan sedikit darah.
"kau....,gara-gara kau anakku selalu membangkang apa kata-kataku...., gara-gara kau...,anakku menjadi liar...., dasar kau perempuan sial tak tahu diri..., seharusnyakau sadar derajatmu jauh di bawah kami...." teriak wanita itu hingga orang-orang menatap mereka ingin tahu.
"a...apa maksud anda nyonya?" tanya Lina tak mengerti sambil memegang pipinya yang terasa perih.
Wanita itu menatap sinis pada Lina,"kau tak usah berpura-pura..., katakan padaku di mana anakku? Di mana Hyun Jongku?".
Lina berdiri tegap, masih di rasakannya denyut perih di pipinya,"aku tak tau di mana Hyun Jong nyonya....".
"kau bohong....,dasar perempuan miskin...."wanita itu mengayunkan tangannya kembali dan dengan refleks Lina menutup matanya. Lina membuka matanya ketika di rasakannya seseorang berada di sampingnya.
"cukup bu...,jangan membuatku semakin membenci ibu..." suara yang sangat di rindukan Lina, hingga dia perlahan membuka matanya dan menatap seseorang di sebelahnya menahan tangan wanita yang akan memukulnya itu.
"kakak..."ucap Lina.
"Hyun....,lepaskan tangan ibu..., karena wanita inikan kau pergi dari rumah..., kau lebih memilih perempuan miskin ini dari pada ibumu sendiri....", Hyun Jong melepaskan tangan ibunya dan melindungi Lina dibelakang tubuhnya.
"semua ini tak ada hubungannya dengan Lina bu..., aku memilih jalanku sendiri..., aku tak ingin mewarisi harta ibu karena aku pasti bisa dengan usahaku sendiri bu..."kata Hyun Jong dengan yakinnya. Tangan kanannya menggenggam tangan Lina yangada di belakangnya,"aku membenci sikap ibu...,jika ibu masih tetap begini...,aku takkan pernah kembali..."ucap Hyun Jong dengan tegas.
"Hyun..., kau lebih memilih wanita miskin ini ketimbang ibu..."lengking wanita itu dengansuara tinggi.
"mullonimnida**,aku mencintainya ibu, tak akan ada seorang pun yang akan memisahkan ku dengannya"ucap Hyun Jong dengan tegas,dia langsung menarik Lina pergi.
Sang ibu hanyamenatap marah, sementara Lina sempat menatap penuh maaf pada ibu Hyun Jong sebelum naik ke motor besar Hyun.
Hyun Jong menghentikan motornya di sebuah taman. Lina duduk terdiam di bangku taman. Wajahnya pucat kaku. Hyun Jong menggenggam tangan Lina dan menyeka air mata Lina yang sempat mengalir.
"mianhamnida***..."ucapaHyun Jong hingga Lina memandang wajah Hyun Jong.
"aku yang seharusnya meminta maaf...,aku bersalah...,kakak....kakak seharusnya tidakmelakukan itu pada ibu kakak sendiri...."ucap Lina lirih.
"aku tak bisa membiarkan ibuku memukul dan menghinamu, tidak untuk wanita yang ku cintai"kataHyun Jong dan genggamannya makin erat menggenggam tangan Lina.
"tapi ibu kakak akan semakin membenciku...,aku ingin beliau merestui hubungan kita, tapi tidak seperti ini...."Lina memberi alasan, melepaskan genggaman tangan Hyun Jong dari tangannya.
"dan membiarkanmu di hina ibuku lagi...,tidak Lina...aku tak bisa...lebih baik seperti ini..."kata Hyun Jong dengan suara kaku,"...jangan membuat pengorbananku sia-sia Lina..., tidak dengarkan aku... apapun yang terjadi suka atau tidak aku keluar dari rumah itu...., aku akan berusaha sendiri..., apa kau tak percaya dengan perasaanku?" tanya Hyun Jong penuh selidik.
Lina diam tertunduk, air matanya kembali mengalir,"tidak kak..., aku ..., aku mencintai kakak lebih dari diriku sendiri..." jawab Lina,"tapi tidak dengan cara sepertiini..., aku tak ingin kakak membenci ibu kakak...., aku tak ingin kakak...."
"cukup...., jadi kau lebih suka di hina ibuku dari pada bersamaku?" tanya Hyun Jong dengan nada tinggi, senyum separuhnya terlihat sinis,"lalu untuk apa selama ini aku membelamu....untuk apa???"
"tidak...,bukan itu maksudku...."Lina berusaha menjelaskan namun Hyun Jong tak inginmendengarkan dan naik ke montornya,"kak...."
"..."tak ada jawaban dari Hyun Jong yang langsung menstater motornya, kemudian pergi meninggalkan taman itu. Meninggalkan Lina yang terduduk menangis.
"igôn modu jéjalmosimnida****...."isaknya.
+++==========*******==========+++
Lina kembali kerumahnya dengan langkah gontai, hatinya pedih saat mengingat tatapan Hyun yangmenatapnya penuh kekecewaan. Lina berhenti dan berbelok ke sebuah rumah kecil,rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya setelah di tinggalkan begitusaja oleh ke dua orang tuanya.
Sesaat Lina mendengar tangis bayi. PerlahanLina masuk kedalam rumahnya.
Lina menjatuhkan tasnya dan menatap ke arah asal suara.
"Lina...,akhirnya kau pulang...." pekik seorang wanita dengan senyum cerah.
"Lina..." seru laki-laki di sebelah wanita itu.
Lina hanya diam,danmenatap bayi di pelukan wanita itu,"mengapa....?" katanya perlahan.
"Lina..." ucapwanita itu mengawali,"kami kembali..."
"mengapa kalian kembali?" tanya Lina dengan dingin.
"Kami merindukanmu...Lina..., maafkan kami Lina...., kami menyesal " laki-laki itumeyakinkan Lina yang terlihat akan meledak aarahnya
"oh iya Lina...ini Rindi....adikmu..."wanita yang ternyata ibu Lina itu mendekat ke arah Lina. Bayi kecil itu bergerak dan tersenyum kecil menatap Lina.
"h...."desah Lina di sertai senyum sinis,"jadi gara-gara dia...,gara-gara dia selama 6 tahun kalian meninggalkanku tanpa mengatakan apa-apa padaku?"tuntut Lina.
"Lina...., bukan itu...maksud ibu...." wanita itu berusaha menjelaskan.
"tak pernah sekalipun kalian menghubungiku..., kalian membiarkanku sendiri...,tahukah kalian? Tahukah, aku bekerja untuk memenuhi diriku sendiri..."nadanya sangat dingin dan marah.
"maafkan ibu...jweisonghamnida*****"
"Lina tolong dengarkan penjelasan ayah..., saat itu kami terpaksa kami...."sang ayah mencoba menjelaskan.
"gôjitmalhajimaséyo******..., kalian membuangku seperti sampah...,membiarkanku sendiri, tak pernah....,tak pernahkah sekalipun kalian memikirkan perasaanku? TAK PERNAHKAN.....???" teriak Lina dengan nada keras dan membentak.
Sang ayah refleks memukul wajah Lina. Di tatapnya wajah sang ayah dengan penuh kebencian sambil memegangi pipinya yang terasa perih.
"Lina...,ma...maafkan ayah...."ucap laki-laki itu dengan perasaan bersalah,"ayah hanya ingin kau mengerti dan memaafkan ka....."
"Tidak..., aku tak bisa menerimanya...,sekian tahun kalian meninggalkanku dan sekarang...." teriak Lina histeris sambil menatap nanarbayi mungil di pelukan ibunya.
"maafkankami Lina..."pinta sang ayah.tapi tanpa memperdulikan kata-katanya lagi Lina pergi dengan perasaan kecewa yang teramat besar.
Lina terus berlari sambil menangis tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap aneh padanya. Kekecewaan dan kegalauan yang ia rasakan membuatnya kehilangan arah,Lina terus berlari hingga dia tiba di sebuah taman. Ia berhenti di taman yang sepi itu sambil terus menangis. Lina berpegangan pada sebuah tiang lampu taman untuk sejenak mengatur napasnya yang kelelahan karena ia paksa berlari sambil menangis.Air matanya masih terus mengalir.
"KENAPA????....."teriakLina,"kenapa ini harus selalu terjadi padaku, wæ*******??" Lina duduk terisak sambil bersandar pada tiang lampu taman.
"Lina..."ucap Hyun Jong yang tiba-tiba telah berada di depan Lina.
"ka...kakak...."Lina menyeka air matanya.
"maafkan aku...,aku tau tak seharusnya aku marah padamu..., maaf tadi aku mengikutimu..." HyunJong membantu Lina berdiri lalu menyeka air mata yang masih tersisa di pipiLina,"narûl dûrô******** Lina..., aku bersalah padamu..., tapi bagaimanapun kau harus mengerti..., aku ingin membuat ibuku mengerti bahwa segalanya tak selalu di nilai dengan uang..., aku mencintaimu Lina..., dan itulah pilihanku...."kata Hyun Jong lembut.
"aku tak pantas di cintai kak.... jega nôege jotji ana*********, apa yang ibu kakak katakanbenar..., kita berbeda... jauh berbeda kak..." isak Lina kali ini dia tertunduk, berusaha menyembunyikan air matanya. Namun Hyun Jong mengangkat wajah Lina dan menatap langsung ke matanya.
"tidak ...,jangan ungkit itu lagi..., faktanya sekarang adalah keputusanku..., aku memilih sendiri jalanku..., dan itu tak akan berubah..."putus Hyun Jong sambil tersenyum penuh kelembutan,"aku akan mengantarmu pulang..." Hyun Jong menarik tangan Lina namun Lina menahannya,hingga Hyun kembali berbalik menatap Lina.
"aku tak ingin kembali..." kata Lina dengan dingin.
"Lina..."
"tak ada tempatuntukku...., aku tak akan kembali ke rumah itu....tak akan pernah..." kata Lina sambil menarik tangannya,"kakak pergilah..., jangan perdulikan aku...." ucap Lina kemudian berbalik akan berlari ketika Hyun Jong dengan cepat menarik tangan Lina dan memeluknya.
"aku tak akan membiarkan dirimu sendiri...., tak akan Lina..." ucap Hyun Jong terus memeluk Lina yang berusaha memberontak.
"kak..., ku mohon cukup..., kakak terlalu berharga....aku tak ingin kakak memikirkan masalahku...,kak kumohon lepaskan aku...." ronta Lina dalam pelukan Hyun Jong.
Hyun Jong tak mengatakan apa-apa dan terus memeluk Lina dengan erat, hingga Lina menyerah dan menangis.
"Marry me Lina...., menikahlah denganku Lina..."bisik Hyun Jong dengan lembut.
Lina hanya terdiam tak menjawab, kata-kata itu seolah mimpi baginya.
"aku mencintaimu..., dan aku berjanji akan membahagiakanmu...,nôrûl hangsangsaranghal gôya**********" Hyun Jong melepas pelukannya dan menatap Lina yang masih terkejut,"aku masih menunggu jawabanmu Lina..."
"kakak....,bercandakan?" tanya Lina tak yakin.
"aku bersungguh-sungguh..."yakin Hyun Jong, "menikahlah denganku Lina..., aku berjanji akan membahagiakanmu..." kata-kata itu membuat Lina tak dapat berkata lagi, keresahan, kekecewaan dan kemarahan membuatnya menganggukkan kepala. Entah mengapa Lina merasa yakin padanya. Lina mempercayainya, dan malam itu keduanya saling berpelukan di bawah sinar bulan yang lembut.
+++==========*******==========+++
Synopsis "SPRING IN LOVE" chap.2 :
"maafkan aku Hyun..., aku tak bisa meninggalkannyasendiri...,dia terlihat lemah..."pinta Lina merasa bersalah. di dekapnya bayi perempuan mungil itu.
"tak apa...,aku mengerti dan aku bangga padamu...." ucap Hyun Jong sembari mengecup kening Lina. yang tersenyum bahagia.
.....................................................
suara tangisannya terdengar sangat memilukan. Lina berbalik, hatinya tergerak dengan suara tangisitu. balita itu menangis sambil menatap kobaran api di depannya. tanpa fikirpanjang Lina menggapai balita itu dan menariknya menjauh namun belum terlalu jauh kobaran api itu tiba-tiba meledak......
......................................................
"Menjauh kau.........,dasar wanita miskin tak tau diri...., gara-gara kau anakku ...,anakku.....tidakkkk...."teriaknya pada Lina yang terus menangis sambil memegangi perutnya yang telah membesar.
"nyonya maafkan saya..."ratap Lina dengan kesedihan yang teramat.
"tidak...,berjanji padaku bahwa kau tak akan menemuinya lagi..."syarat Ibu Hyun Jong dengan keras.
"tapinyonya..."
"aku takakan bersimpati dengan kandunganmu..., kau harus pergi darinya...,atau........"
....................................................
"apa yang harus kulakukan??"ratap Lina. tatapannya nanar menatap 2 balita yang tertidur lelap di sebelahnya. air matanya terus mengalir,"mengapa semua yang ku kerjakan selalu salah....mengapa???"
*********
Keterangan:
dǽdani gamsahamnida= terimakasih banyak.
Mullonimnida= tentu saja.
Mianhamnida= maaf
igôn modu jé jalmosimnida= ini semua salahku.
Jweisonghamnida= mohon maaf / maaf
gôjitmalhaji maséyo= jangan bohong!
Wæ= kenapa?
narûl dûrô= dengarkan aku
jega nôege jotji ana= aku tidak pantas untukmu.
nôrûl hangsang saranghal gôya= aku akan selalu mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar