Yun Sung dan Nana mulai meninggalkan kantor Sunshine Welfare. Yoon Sung melihat Shin Jae Dong menghancurkan dokumen di mesin penghancur kertas.
Kebetulan Nana pergi ke toilet, maka Yoon Sung juga mulai bergerak.
Yoon Sung mengambil kereta penuh kertas lalu membakarnya dan memasukkan-nya ke dalam toilet pria. Yoon Sung memukul alarm kebakaran (kali ini dengan tinjunya, bukan dengan hak sepatu hahaha)
Tidak lama, gedung dipenuhi asap dan membuat panik semua orang. Semua staf termasuk Shim Jae Dong lari keluar gedung. Nana keluar dan tidak menemukan Yoon Sung.
Yoon Sung mulai menyelinap ke kantor Sunshine lagi, tapi kali ini dengan caramemanjat dari luar balkon. Untuk menghindari CCTV. (Stuntman-nya benar2 hebat)
Sampai di kantor Sunshine, Yoon Sung mengambil dokumen dan mengambil foto dari catatan di situ, lalu mengumpulkan potongan2 kertas yang tadi dihancurkan.
Nana sudah sampai luar gedung, karena tidak melihat Yoon Sung, Nana marah2 dan ingin masuk lagi ke dalam gedung.
Yoon Sung menepuk bahu Nana. Nana kesal, kau mengagetkanku!
Yoon Sung : Wow, kau kasar sekali!
Nana : Kau bahkan tidak mencoba untuk mencariku? Kau hanya memikirkan keselamatanmu sendiri!
Yoon Sung : Aku punya harga diri juga. Bagaimana aku bisa masuk ke toilet wanita? Tapi kau keluar dengan selamat, iya kan?
Yoon Sung mengajak Nana pergi. Nana heran, apa isi tas itu? Yoon sung berkata itu dipakai untuk menghalangi asap.
Shim Jae Dong melihat tas plastik di tangan Yoon Sung, ia bisa menduga isinya.
Yoon Sung sampai rumah dan kerja. Ia mencetak dokumen yang tadi difoto. Lalu…menempelkan potongan kertas itu satu persatu astaga..hebat, sabar banget
Setelah selesai, Yoon Sung membandingkan keduanya. Ada nama Mi Jin dan Do Jin (tetangga Nana) di dokumen yang sudah dihancurkan, tapi nama mereka tidak ditemukan dalam dokumen resmi Sunshine welfare. Jadi kemana uangnya?
Yoon Sung kesal sekali, masih saja ada orang yang mencuci uang sementara anak-anak kelaparan.
Tiba-tiba iPad-nya kelip-kelip. Terdengar rekaman pembicaraan antara Lee Kyung Wan dengan Shim Jae Dong.
Lee : Ini Lee Kyung Wan.
Shim : Ini Shim Jae Dong. Uang 2 miliar Won yang ditarik dari dana kesejahteraan, sudah dimasukkan dalam 5 rekening tidak bernama. Saya juga mengirim cash cards dan passwordnya ada di belakang kartu. Anda bisa menarik dan menggunakannya.
Lee : Terima kasih. Aku akan telp Wakil Presiden untuk mempromosikan dirimu.
Shim : Terima kasih banyak, Pak.
Itu adalah uang pajak yang tidak digunakan dan diedarkan diantara anggota dewan. Tidak boleh digunakan untuk memperbaiki jalan atau semacamnya dan harus diserahkan pada Lee langsung. Hanya dipotong sedikit untuk sunshine welfare.
Yoon Sung ngebut ke lokasi bersejarah tempat Shim Jae Dong akan memberikan uangnya. Shin dan anak buahnya muncul. Mereka menyamar sebagai turis.
Yoon Sung muncul dan mengambil tas Shim. Tasku! apa yang kau lakukan! Tasku..tasku!
Anak buah Shim juga bukan tandingan Yoon Sung.
Tidak ada yang bisa dilakukan Shim Jae Dong. Yoon Sung sudah menghilang.
Sekarang giliran Pak Jaksa. Young Jo debat lagi dengan bossnya tentang kejahatan Lee Kyung Wan.
Young Jo : Jika anda melihat buku catatan konstruksi AL, hasilnya jelas. Lee Kyung Wan yang memiliki tanah ini.
Bossnya berkata catatan itu tidak cocok dengan dokumen-nya. Young Jo yakin dokumen itu sudah dipalsukan.
Boss Young Jo : Apa kau pikir kau bisa mendapatkan surat perintah penggeledahan hanya dengan itu? Siapa yang akan mempercayaimu, anak muda? Kau baru saja keluar dari pelatihan Jaksa.
Young Jo kesal. Rekan-nya menghibur, lupakan saja, dia tidak akan membantu. Tapi bagaimana dia bisa melakukan ini.
Ada kiriman paket untuk Young Jo. Setelah dibuka, isinya adalah rekaman pembicaraan Lee Kyung Wan dengan Shim Jae Dong. Foto2 mereka, uang, dan catatan dari Sunshine welfare. Young Jo kaget tapi dia semangat dan mulai menuntut Lee Kyung Wan.
Jaksa Kim Young Jo pergi ke Gedung Parlemen untuk menyelidiki Lee Kyung Wan. Kasus ini menuntut perhatian anggota Parlemen.
Lee Kyung Wan berdiri untuk membela dirinya, Hanya berpegang pada bukti yang lemah dan mengeluarkan surat perintah penangkapan…anda semua jelas melihat kalau penyelidikan ini sengaja menjadikanku sebagai sasaran!
Ini sudah melanggar peraturan Undang-undang tentang penahanan! Ini sudah melanggar aturan prosedur hukum kriminal!
Lee : Anggota Dewan terhormat, dalam masa 20 th karir politikku, aku benar-benar tidak menerima satu sen-pun uang yang tidak sah! Ini …pernyataanku sebenarnya!
Yoon Sung duduk di barisan wartawan, tidak menerima satu sen-pun? berapa besar uang “satu sen-mu” itu?
Lee : Aku dengan tulus memohon pada semuanya…Pembelaan Anggota Konggres selesai.
Ketua minta semua anggota dewan mengambil suara tentang penahanan Lee Kyung Wan. Hasilnya : 11 setuju penahanan dan 267 menolak penahanan.
Jaksa Kim yang melihat dari ruang lain merasa geram.
Lee Jin Pyo juga menyaksikan dari TV kabel dan dia murka. Jin Pyo menggenggam gelas whiskynya sampai pecah!
Lee Kyung Wan merasa menang. Surat penangkapannya dibatalkan. Semua menyalami dan bertepuk tangan, Hidup Korea Selatan! Hidup!
Lee : Hari ini, aku bisa sekali lagi menyatakan kalau hukum dan keadilan di Republik Korea Selatan masih ada.
Jaksa Kim keluar dari gedung dan memandangi Lee Kyung Wan. Lee berkata pada Kim, Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa rencanamu? Bagaimana ini..kerja begitu keras sampai ke gedung Parlemen tapi tidak mendapat hasil apapun.
Lee : Jangan membuang energimu mencari kesalahan pada orang-orang yang menyusun hukum, dan konsentrasilah menangkap penjahat. Kau dibayar untuk menangkap penjahat, iya kan?
Dan juga..mendapatkan bukti dengan cara ilegal..aku tidak akan membiarkan masalah ini. Kuharap kau bersiap meninggalkan posisimu.
Lee Kyung Wan segera berdiskusi dengan Shim Jae Dong, siapa pria tinggi-langsing yang sudah merampas tasnya. Shim Jae Dong tidak ingat, kejadiannya cepat sekali. Tapi dia ingat waktu itu ada seorang pria yang marah karena anak2 yang kelaparan.
Shim : Dia bilang tidak mengerti kenapa kedua anak yang ada dalam programkesejahteraan tetap kelaparan. Tapi tidak tahu siapa namanya.
Lee Kyung Wan segera memerintah anak buahnya mencari tahu pria itu, mungkin saja dia bisa menemukan siapa dibalik orang itu.
Yoon Sung masih marah dan gambar Lee Kyung Wan bersama anak2 kelaparan, juga kemenangan Lee, membuatnya gagal menembak sasaran dengan tepat. Ki Joon (si Young Dal) menyombong karena sudah kena 9 sasaran, saat aku di kondisi puncakku, mengenai 9 sasaran itu tidak ada artinya.
Ki Joon : DR Lee, juga kena beberapa kan?
Yoon Sung : Hanya kena satu.
Yoon Sung pergi dan Ki Joon berpikir Yoon Sung tidak pernah latihan menembak saat di Amerika. Apa kita perlu melatihnya? Aku sedang senang.
Diluar, Yoon Sung mendapat undangan dari Nana. Dia akan masak untuk Yoon Sung, Mi Jin dan Do Jin. Benar2 menyenangkan melihat 4 anak tanpa orang tua makanbersama.
Yoon Sung sibuk mengambil ikan dari sushi dan baru memberikan nasinya untuk Do Jin dan Mi Jin.
Nana memukul Yoon Sung. Kenapa kau memukulku?
Nana : Kau makan semua yang enak, dan hanya menyisakan nasi untuk mereka!
Mi Jin : Unni, tidak seperti itu.
Yoon Sung : masalahmu adalah kau itu suka memukul sebelum berpikir, apa kau inigangster atau apa?
Ternyata anak-anak itu tidak suka ikan mentah jadi Yoon Sung membantu mereka. Oh begitu kata Nana.
Lalu mengalihkan rasa malunya dengan menawarkan makan pada kedua anak itu, ayo makan sup kimchi ini (kimchi jiggae, seger) dan juga telur gulung goreng.
Yoon Sung heran ternyata Nana bisa masak, apa kau benar2 membuatnya?
Nana senang, enak kan? Benar? Apa itu tidak terasa seperti masakan rumahan ibumu?
Yoon Sung terdiam, dia belum pernah merasakan masakan ibunya.
Setelah makan, keduanya naik ke atap untuk minum kopi. Nana menikmati kopinya dan berkata kalau orang seperti Lee Kyung Wan..apa mereka akan mengerti perasaan seperti ini? Mereka tidak bisa mengerti, iya kan?
Nana : Karena dia tidak mengerti..itulah sebabnya ia menggelapkan dana itu.
Yoon Sung pura2 tidak mengerti, apa maksudmu?
Nana : Apa kau tidak melihat berita? Itu ada dimana-mana!
Yoon Sung berkata akan pergi dulu. Nana mengeluh, dia bahkan tidak sempat mengucapkan hati-hati di jalan.
Jaksa Kim pergi menemui dokter hewan, ternyata itu adalah temannya. Atau bisa dikatakan mantan pacarnya. Astaga..pembunuh dr. Yoon (Sign) ada disini hahaha
Dr. Jin Sae Hee : Bagaimana kau bisa menyerah hanya karena masalah kecil ini, Jaksa Kim Young Jo.
Kim : Aku tidak menyerah. Aku hanya berpikir siapa yang bisa mengerti hatiku dan aku memikirkanmu.
Sae Hee : Bukankah kita putus karena aku tidak mengerti hatimu? Tapi kenapa kau masih datang? Oh ya, apa ada berita dari Nana?
Kim : Ya, bukankah bibinya ada di kantorku.
Sae Hee : Kim Young Jo kau ini terlalu baik, itu mengkhawatirkan.
Young Jo pergi.
Yoon Sung makan sendirian di rumahnya yang megah, ia memikirkan lagi kemeriahan dan kehangatan di apartemen Nana. Lalu telp Paman Shik Joon.
Shik Joon tanya kabar Yoon Sung. Yoon Sung berkata baik2 saja. Lalu tanya apa artinya penyitaan dan lelang.
Shik Joon : Apa kau pinjam uang dari bank?
Yoon Sung : Mana mungkin? (Bank yang ngemis2 agar Yoon Sung pinjam haha..biar dapat bunga) Sepertinya gadis yang kau minta aku menjaganya, Nana, pinjam uang.
Shik Joon tanya apa kehidupan Nana berat. Yoon Sung membenarkan. Sepertinya begitu.
Shik Joon hanya minta Yoon Sung tetap menjaga Nana, dia mengandalkan Yoon Sung.
Yoon Sung : Paman, apa kau pernah kelaparan sebelumnya?
Shik joon : Sudah beberapa kali, itu adalah hal yang paling menyakitkan di dunia. Aku akan berpikir kenapa aku dilahirkan.. dan aku ingin membawa dunia yang kejam ini lalu membakarnya, sama seperti mati. Ya seperti itu, kenapa?
Yoon Sung : Membiarkan anak-anak kelaparan..itu jelas hal yang jahat, ya kan?
Shik Joon marah2, apa mereka juga…benar2 kejam. Tidak ada kata-kata untuk mengekspresikannya…Orang-orang seperti itu seharusnya diseret ke jembatan Gwanghwa dan ditarik oleh lima kuda! (wah ini hukuman ala Joseon dan Romawi Kuno, ngeri..)
Yoon Sung geli, mendengar suara Shik Joon dia tiba2 merasa makan mie seafood dan acar buatan-nya. Dibandingkan dengan seorang ibu, aku lebih merindukan bau harum nasi paman.
Keesokannya, Shik Joon menghadap Jin Pyo. Jin Pyo menanyakan kabar Huy Lian. Shik Joon berkata ia sedih melihat Huy Lian kesakitan.
Jin Pyo memerintah untuk mengantar Huy Lian dengan baik dan kemudian kembali ke Korea, ke Yoon Sung.
Shik Joon : Bagaimana dengan Anda, Kapten? Apa saya pergi sendiri? itu..dendam itu, apa anda bisa menghentikannya?
Jin Pyo jelas tidak berniat menghentikannya. Saat akan meninggalkan kantor Jin Pyo, Shik Joon melihat foto di meja Jin Pyo, dan komen, ah itu wanita yang ada di foto. Tapi Jin Pyo tidak menjawab dan membuang muka.
Kelompok Lima berkumpul lagi. Mereka minta Presiden Choi mengerti kalau setelah berkecimpung dalam dunia politik selama 20 th, tidak mustahil hal seperti kemarin itu bisa terjadi.
Lee mengatakan kalau kemungkinan si jaksa muda itu membuat kesalahan, dia akan bicara dengan anak itu.
Presiden Choi melarangnya, tidak perlu. Kalau kantor Jaksa bisa mengeluarkan surat perintah penahanan, bukankah itu berarti ada alasan kuat untuk curiga?
Lee membela dirinya, aku tidak bersalah! Presiden Choi tidak percaya, apa kau benar2 tidak bersalah?
Tentu saja, kata Lee.
Presiden : Senang mendengarnya. Jika setiap orang yang duduk disini ketahuan terlibat korupsi, aku ingin dia dihukum oleh hukum tertinggi. Tidak masalah apakah itu keluargaku atau aku. Tidak ada pengecualian. Kuharap tidak seorangpun akan melupakan tujuan awal kita.
Setelah pertemuan itu, Empat sekawan keluar dan Lee ngomel, apa dia jadi Presiden dengan kekuatan-nya sendiri? Menjadi “bebek jinak” yang belum juga setahun di posisi ini, dia mungkin tidak ingin mengundang kritikan. (Bebek jinak : istilah politik Korea, untuk seseorang yang tidak memiliki kekuatan eksekutif)
Anggota lain, Chun Jae Man berkata : Jika dia tidak membungkuk maka dia akan hancur.
Lee : Jika dia jadi penghalang untuk rencana masa depan kita, maka tidak ada pilihan lain selain menginjaknya, tidak peduli siapa dia.
Lee bersumpah akan menghancurkan siapa saja yang ingin menghancurkan dirinya. Aku baru saja mendapat telp dari Shim Jae Dong, mereka bilang mereka sudah menemukan pria tinggi itu. Mereka mendekati dia sekarang.
Lee punya rencana untuk mengundang Mi Jin dan Do Jin sebagai anak yang membawa bunga dalam peluncuran bukunya. Untuk memancing pria itu.
Presiden Choi sedang sibuk di ruang kerjanya. Presiden sedang menghaluskan kayu. Da Hye masuk, Ayah, apa terjadi sesuatu lagi?
Presiden : Putriku yang manis sudah kembali, bagaimana sekolahmu?
Da Hye : Tentu saja aku kembali. Aku meninggalkan kelas karena seperti ayah, aku juga punya masalah. Ayah hanya perlu wangi kayu agar sakit kepalanya hilang.
Presiden : Bagaimana dengan Ayah? Apa kayu itu obat?
Da Hye : Siapapun itu, aku benar2 berharap dia tidak akan membuat ayah cemas lagi. Dia sudah memberikan ayah kerutan lagi.
Presiden kesal, kerutan ayah ini salah satunya karena kau!
Da Hye merengek, Ayah apa aku bisa ganti guru? Presiden tidak percaya, lagi?
Da Hye berkata ada seseorang yang benar2 bisa mengajar dengan bauj! dan dia sudah kerja di Blue House. Jadi tidak perlu menyelidiki latar belakangnya. Lebih menghemat waktu (maksudnya Yoon Sung? ah dia ngga ada waktu ngajar neng..)
Presiden : Jika orang tahu kalau putriku tidak bagus dalam belajar bagaimana aku menghadapi mereka?
Da Hye : Semua tahu kalau aku hanya perlu guru yang bagus, ya kan?
Da Hye langsung pergi. Presiden teriak, hei! kau harus membicarakan ini dengan ibumu. Anak nakal itu. Lalu Presiden tersenyum. Terlihat memang sangat memanjakan putri kecil ini.
Paginya, Yoon Sung melihat Nana jalan cepat ke arah Blue House. Yoon Sung menekan bel, dan menepi, kau terlambat?
Nana senang dan ingin minta tumpangan.
Yoon Sung : Kenapa aku harus memberikan tumpangan?
Nana : Karena kau punya mobil?
Yoon Sung menolak karena tidak ingin orang salah paham, kalau mereka datang bersama. Lari saja, ok?
Dae su ddeng ddeng yi? haha apa artinya, tp kedengaran-nya lucu..
Lalu Yoon Sung melarikan mobilnya. Membuat Nana kesal setengah mati. Wow..orang menyebalkan itu benar2 mengesalkan! Jika orang salah paham tentang kita, aku juga rugi!
Di halaman Blue House, nona Da Hye berdiri di depan pintu mobil Yoon Sung dan tidak membiarkan Yoon Sung keluar, jawab cepat! Jawab aku dulu!
Yoon Sung : Aku tidak mau!
Yoon Sung tidak peduli dan tetap membuka pintu mobilnya. Membuat Da Hye terjatuh ke tanah. Dr. Lee, kau benar2 kasar pada wanita!
Yoon Sung : Wanita? siapa? kau? hahaha..dia masih anak-anak buat Yoon Sung ..
Da Hye : Aku bukan pria kan?
Yoon Sung : Kau itu anak kecil!
Da Hye : Aku akan segera jadi orang dewasa. Aku benar2 payah dalam Bhs Inggris dan Matematika. Tapi jika nilaiku membaik, aku bisa kuliah. Dan ayahku mungkin akan memberimu…hadiah besar.
Yoon Sung tidak tertarik. Ki Joon menawarkan diri, kau mau belajar apa? Kalkulus?. Tentu saja tidak digubris.
Da Hye marah pada Yoon Sung, kau bukan hanya punya otak jelek, bahkan telingamu juga jelek. Apa kau baboon, sehingga semua perlu diulang? Jika kau tidak mau mengajarku, maka kau harus kencan denganku.
Yoon Sung : Hei, anak kecil.
Da Hye : Aku bukan anak kecil!
Yoon Sung : Kau bukan tipeku. Apa kau mau kubelikan cermin setinggi badan?
Yoon Sung mendapat telp dari Kepala Bagian-nya, apa? Seorang hacker? ya aku mengerti. Yoon Sung mengajak Ki Joon bergegas masuk.
Da Hye tetap berkeras untuk mendapatkan Yoon Sung sebagai gurunya. Ia pergi ke Ibu Negara. Nana memberi nasihat, Da Hye, Pria itu benar2 berbahaya. Yah benar..
Da Hye : Kakak, bagaimana kau tahu kalau dia berbahaya?
Nana menemui Yoon Sung, Lee Yoon Sung ssi, Ibu Negara ingin bertemu denganmu.
Yoon Sung : Ibu Negara? Aku ada kencan siang ini. Aku baru saja akan keluar.
Nana kaget, kau ada kencan?
Yoon Sung membenarkan, ya dengan seseorang yang harus kutemui setiap hari. (aku tidak tahan jika tidak bertemu dengannya sehari saja.) Bye..
Nana tidak percaya, dia memanfaatkan setiap menit dan detik hanya untuk kencan? Hebat sekali. Nana kesal sekali, tapi dia tidak tahu siapa yang ditemui Yoon Sung..
Yoon Sung harus menjemput Shik Joon di Bandara Incheon siang itu. Yoon Sung memanggilnya, paman!
Shik Joon senang sekali, Yoon Sung! Yoon Sung!
Shik Joon cerita kalau Hui Lian (istrinya) sudah meninggal. Yoon Sung menghiburnya, kuburkan dia dalam hatimu dan kita harus tetap hidup dengan baik. Shik Joon kagum dengan penampilan Yoon Sung, kau keren sekali!
Yoon Sung ketawa, apa? Seperti orang lain kan?
Yoon Sung mengajak Paman ke apartemen-nya. Shik Joon kagum dengan kemewahannya, wow ini rumah atau istana?
Shik Joon kagum dengan apa saja di rumah Yoon Sung dan dengan senang hati membuat kopi.
Nana sedang membuat rangkaian bunga kertas dengan Mi Jin dan Do Jin. Lalu mengirim sms ke Yoon Sung, kau tidak akan menggunakan tenaga asistenmu?
Yoon Sung membalas : Apa kau mulai gila memikirkan uang?
Nana kesal, lalu membalas, Mi Jin dan Do Jin terpilih menjadi anak yang membawa bunga untuk acara publikasi. Kami sedang membuat bunga sekarang.
Sms kali ini membuat Yoon Sung ingin tahu, anak pembawa bunga? Kenapa mereka dipilih jadi pembawa bunga?
Paman Shik Joon datang membawa kopi Thailand dan Yoon Sung meminumnya, Paman, kopimu nomor satu! Oh..ini pahit sekali! Apa rasanya selalu sepahit ini?
Shik Joon heran, bahkan seleramu juga sudah berubah.
Yoon Sung : Akhir2 ini aku selalu minum kopi yang dibuat seseorang.
Shik Joon : Seseorang membuatkan kopi untukmu?
Yoon Sung : Ya
Yoon Sung minta bantuan paman untuk acara besok. Paman Shik Joon bersedia.
Paginya, acara peluncuran buku itu diadakan di gedung besar dengan arsitektur modern. Empat Sekawan hadir.
Chun Jae Man (Ayah Ji Hyun) minta anak buahnya mengawasi Lee Kyung Wan. Dan Kim Jong Shik (Ayah Han Gyul-CP) tidak tenang karena putranya, Jaksa Kim Young Jo juga hadir.
Tuan Kim minta putranya pergi saja kalau hanya akan membuat masalah disini. Jaksa Kim tanya, bukankah ayah mengajarku untuk mengetahui musuhku? Tentu saja aku harus mengetahui tentang musuhku.
Tuan Kim : Musuh?
Jaksa Kim tetap ingin mencari informasi dan pergi. Ayahnya kesal dan mengeluh anak ini tidak tahu apa-apa.
Chun Jae Man menghibur, setelah masuk dalam kekacauan politi, tentu saja kau akan jadi lebih berpolitik. Setelah mengalami kesulitan dalam hidup. Dia pasti akan mengerti.
Chun mengingatkan Lee, hukum mungkin bisa bermanfaat untuknya tapi tidak opini publik.
Lee menenangkan-nya, aku Lee Kyung Wan. Jangan cemas aku tidak akan dikalahkan hanya karena ini.
Lee mendapat laporan kalau Do Jin dan Mi Jin sudah tiba. Lee ingin mencari informasi dari anak-anak itu. Lee pergi.
Shik Joon sudah siap di posisinya, ia menyamar sebagai pembersih jendela dengan ponsel yang disembunyikan dalam alat pembersih. Shik Joon melambai ke seberang.
Ke arah Yoon Sung yang mengenakan baju casual berdiri dekat motornya.
Yoon Sung ini pintar memilih jurusan hahaha…bukan kebetulan dia masuk jurusan IT, sekarang sepertinya Yoon Sung sudah menjebol kamera keamanan di gedung itu. Agen rahasia yang juga ahli IT, hebat
Jaksa Kim bertemu Nana lagi. Jaksa Kim heran kenapa Nana kesini. Nana datang mengantar Mi Jin dan Do Jin, anak2 yang terpilih sebagai pembawa bunga.
Jaksa Kim : Ya benar, aku melihatnya di TV. Kau kerja kan waktu itu di club?
Nana membenarkan. Young Jo berkata kalau acara ini diadakan oleh Lee Kyung Wan untuk memperdaya publik.
Nana tahu. Tapi meskipun dia bohong lagi, dia tetap tidak bisa membohongi hatiku, ya kan?
Jaksa Kim : Kau benar2 orang yang kuat Nana ssi.
Keduanya masuk ke aula utama dan acara dimulai. Hari ini adalah hari peluncuran buku ke-6 Tuan Lee Kyung Wan, judulnya “Saat Negara menangis, Aku terisak juga.” Kami sangat berterima kasih atas kehadiran anda.
Semua diminta melihat ke layar besar dan melihat riwayat Lee Kyung Wan sejak kecil.
Lee berkata pada cucunya, kau tidak bisa percaya apa saja yang ada di berita, ok? Berita itu palsu dan bermaksud menjatuhkan kakek.
Anak buah Lee membawa kedua anak itu pada Lee. Cucu Lee kenal mereka.
Lee heran, kau kenal mereka? Min Jun berkata, tentu saja, mereka pengemis dari kelas kami (ouch..mulutnya! kecil2 sudah kaya gini.)
Mi Jin dan Do Jin marah, tapi Min Jun berkata bukankah kalian mengambil banyak kupon waktu itu? Hanya pengemis putus asa yang melakukan hal itu.
Lee minta Min Jun keluar. Lee tanya siapa nama mereka dan tanya apa Do Jin tahu paman yang tinggi dan aneh itu?
Do Jin keceplosan, bagaimana kau bisa mengatakan itu pada kakak..tapi Mi Jin memintanya diam.
Lee senang, jadi kalian memang mengenalnya. Nak, dimana kakakmu itu sekarang?
Sebelum anak-anak itu menjawab, Lee mendapat telp. Ternyata dari Yoon Sung.
Yoon Sung : Sepertinya kau mencariku. Apapun yang kau katakan, mereka adalah teman cucumu. Apa kau tidak keterlaluan?
Lee marah : Anak brengsek ini, kau dimana? dimana kau sembunyi?
Yoon Sung : Jangan cemas, aku sendiri akan datang padamu.
Lee mengancam, jika Yoon Sung tidak menepati janjinya dan muncul disini, maka Lee tidak akan menjamin keselamatan anak-anak ini.
Yoon Sung benar2 datang, anak buah Lee memaksanya berlutut di depan Lee. Kau benar2 datang, cukup mengesankan.
Lee ingin tahu siapa Yoon Sung.
Yoon Sung : Aku? aku adalah orang yang benci melihat anak-anak kelaparan. Aku pengangguran.
Lee : Apa kau yang mencuri uangku?
Yoon Sung : Uangmu apanya? Sejak kapan pajak jadi uangmu? Bukankah itu jelas mencuri?
Lee : Uang curian apa? Apa kau pikir negeri ini panti asuhan? Anak yang orang tuanya saja tidak tahu keberadaan mereka, kenapa aku yang harus tanggung jawab? Pajak rakyat, jadi kenapa kalau aku mengambil sebagian?
Meskipun aku tidak mengambilnya, orang lain akan melakukannya. Jadi demi negara dan rakyat, akan ratusan kali lebih baik untukku menggunakan uang itu! Aku seharusnya dipuji sebagai pejuang yang sepenuh hati mendukung demokrasi!
Yoon Sung : Ah..sepenuh hati? Kau hanya mengandalkan kekuatan yang kau miliki, dan membusukkan pikiran dan tubuhmu.
Lee : Kau masih muda dan kau berpikir untuk menjadi pahlawan, bersaing denganku untuk melihat siapa yang lebih kuat. Tapi hukum masih berpihak padaku. Kenapa? Karena aku memiliki kekuatan dan kau tidak. Itulah rasanya memiliki kekuatan.
Itulah mengapa semua berlomba untuk mendapatkan kekuasaan. Kalian, seperti makanan bagiku, makanan.
Satu yang tidak diketahui Lee Kyung Wan, ada perekam kecil di kacamata Yoon Sung. Semua kata2 Lee direkam oleh Yoon Sung dan siap di-upload kemana pun. Rekaman itu secara otomatis terkirim ke ponsel Shik Joon.
Lee minta Yoon Sung di “bereskan” dan dia bersiap pidato untuk bukunya.
Lee Kyung Wan berdiri di mimbar dan mulai pidato : Saya..pada usia 13 th, saya berpartisipasi dalam gerakan 419. (Gerakan 419 : Gerakan protes mahasiswa yang sukses di Korea) Tapi…
Belum juga selesai pidato..wajah Lee Kyung Wan muncul di layar besar. Semua kata-katanya yang ditujukan pada Yoon Sung, di dengar oleh orang banyak! Whoa ini keren…harusnya begini cara menangkap basah koruptor, just let them speak hahaha..
Dan bukan di gedung itu saja, berkat tangan dingin Doktor dari MIT kita, dia sudah menjebol sistem keamanan jaringan di Korea dan menyiarkan perkataan Lee ke seluruh negeri. Dimana pun ada layar komputer yang online, pasti akan dengan mudah menyaksikan “pidato” Lee Kyung Wan, hehehe..good idea.
Semua orang kelabakan, terutama yang digedung. Segera matikan! matikan!
Jaksa Kim semangat sekali, ia segera telp untuk perintah penahanan bagi Lee Kyung Wan. Petugas Jang, Tuan Lee Kyung Wan mengakui semua kejahatan-nya secara publik, tolong minta surat penahanan sekarang.
Yoon Sung sekarang harus mencari jalan untuk kabur dari dapur itu. Ia harus berhadapan dengan beberapa bodygurad dan seorang Chef berbadan besar. Chef itu kuat sekali, ia melempar Yoon Sung! Dan ingin mencincang Yoon Sung dengan pisau besarnya.
Yoon Sung melawan-nya dengan..sendok! Keren..aku pernah lihat orang berkelahi dengan garpu, tapi baru kali ini dengan sendok.
Chun Jae Man (Ayah Ji Hyun) memerintah anak buahnya untuk membawa Lee pergi, terserah mau ke LN atau ke Neraka. Jangan biarkan ini tidak terkendali. Cepat.
Yan Rong : Baik Pak.
Yoon Sung melihat beberapa orang menyelamatkan Lee dan mengajaknya naik ke yacht. Tidak ada waktu lagi, dan Yoon Sung menggunakan ranselnya sebagai penahan, ia meluncur dari kawat di atas gedung sampai ke bawah. Kaya Jackie Chan keren…
Di atas yacht, Yan Rong sudah mengeluarkan tali dan siap mencekik mati Lee Kyung Wan.
Yoon Sung tiba tepat waktu untuk membereskan Yan Rong dkk lalu berhadapan dengan Lee.
Yoon Sung mengarahkan pistol ke Lee Kyung Wan. Lalu siap membidik…
Yoon Sung menembakkan…panah mainan/dart. Yoon Sung dan Lee menghilang ketika patroli laut mendekati yacht itu.
Yoon Sung dan Shik Joon menyamar jadi pengirim barang dan pergi ke departemen Keadilan.
Yoon Sung tidak lupa mengontak pers dan memberi pesan kalau mereka pergi ke kantor Departemen Keadilan sekarang, ada sesuatu yang menarik.
Ada kiriman untuk Jaksa Kim. Young Jo bingung, kotaknya besar. Apa ini? dan bergerak-gerak. Ketika dibuka, tarra…Tuan Lee Kyung Wan ada di dalamnya, tangan dilakban dan mulut disumbat.
Juga ada 3 kalung militer di lehernya. Mungkin milik beberapa orang rekan ayah Yoon Sung yang tidak ditangan Presiden.
Ini bagus, jadi kalaupun Lee mungkin bisa diselamatkan oleh kroninya di kantor Jaksa, kalau media sudah ada disana, pasti kroninya juga sulit menyelamatkan Lee.
Wuih..media puas sekali dan berkali-kali mengambil gambar Lee Kyung Wan dari berbagai posisi. Lee masih marah dan berkata kalau penangkapan ini tidak sah dll
Jaksa Kim : Semua sudah mendengar pengakuanmu, kita akan lihat kalau hukum di Republik Korsel belum berakhir.
Di dalam truk, Shik Joon gembira sekali. Ia berkata tidak heran Jin Pyo menjadi Kapten, dia benar2 melatihmu dengan keras di Thailand. Lihat kau..wosh..wosh..mudah sekali.
Yoon Sung tidak terlalu gembira. Shik Joon tanya, tapi apa Kapten setuju dengan tindakanmu?
Shik Joon : Jika ia tahu, dia tidak akan melepaskanmu, ya kan?
Yoon Sung : Aku tidak berencana membunuhnya. Kehancuran total, itu adalah metodeku.
Yoon Sung membuang ponsel Shik Joon ke sungai dan menelepon Nana. Kau dimana?
Nana bersama kedua anak itu di taman tepi Sungai Han. Ada apa? Kau ingin aku jadi sopir lagi?
Yoon Sung : Buatkan kopi untukku, aku akan memberikan dua stempel untukmu. Ayo kesini.
Aku akan memberikan stempel kalau kau datang, jika tidak, aku tidak akan memberikannya. Air mancur musik taman Sungai Han, ayo kesini!
Saat Nana dan kedua anak itu tiba, mereka melihat Yoon Sung menari di atas pancuran air.
Nana tidak percaya dan ketawa, Yoon Sung teriak memanggil anak-anak, ayo kesini, ayo main bersama, ini benar2 asyik.
Mi Jin tidak mau, aku tidak sedang ingin main. Nanti kalau aku besar, aku harus pergi meninggalkan Korea Selatan. Semuanya palsu dan tidak ada orang dewasa yang bisa dipercaya.
Yoon Sung membujuknya, jangan marah.
Nana : Pertimbangkan pemikirannya juga. Dia benar2 tidak ingin main hari ini.
Yoon Sung : Tidak ada air mancur seperti ini di Amerika, ini benar menyenangkan dan sangat nikmat.
ayo, ayo..Yoon Sung menarik mereka dan mau tidak mau semua jadi main air. Tapi tidak lama, kedua anak itu jadi senang lagi.
Nana dan Yoon Sung duduk di pinggir air mancur sambil minum kopi. Mereka melihat kedua anak itu. Yoon Sung memuji kopi Nana.
Nana : aku sebenarnya sedang kesal hari ini. Tapi saat melihat mereka gembira. Perasaanku jadi membaik.
Jaksa Kim memeriksa Lee Kyung Wan, kenapa ada tag ini di lehermu?
Lee : Ini..bagaimana aku bisa tahu? dengar, jika kau benar2 Jaksa, tangkap orang yang sudah membuatku seperti ini!
Jaksa Kim : Di Korea Selatan, membuat anggota Konggres seperti ini, tentu saja kami akan menangkapnya. Tapi kenapa dia menculikmu dan mengirim-mu ke kantor Jaksa? Aku lebih ingin tahu tentang ini.
Lee : Aku bilang..ada kemungkinan ayahmu mungkin akan menjadi seperti ini. Apa kau tahu?
Jaksa Kim : Tolong jangan melecehkan Ayahku.
Jaksa Kim minta Penyelidik Jang Pil Jae dan Kim Mi Ok (Bibi Nana?) untuk menyelidiki pemilik tag-name militer itu.
Penyelidik Kim berkata dia sudah memeriksanya, tapi tidak bisa menemukan siapa pemilik tag-name militer itu.
Yoon Sung dan Nana beserta kedua anak itu pulang ke apartemen Nana. Yoon Sung menggendong Do Jin yang tertidur, ia mengeluh karena iler Do Jin kemana-mana. Ilernya ada di seluruh badanku, dia ngiler lagi!
Nana : Sudah biasa kalau anak itu ngiler jika tidur.
Mereka mengantar kedua anak itu ke apartemen mereka sendiri dan Yoon Sung lari ke apartemen Nana, dingin, ayo!
Nana protes, kau mau kemana?
Yoon Sung : Ke rumahmu.
Nana : Kenapa harus ke rumah seorang gadis?
Yoon Sung : Siapa yang seorang gadis? kau cuma tahu membantingku.
Jin Pyo melihat penangkapan Lee Kyung Wan dari TV dan marah, apa sebenarnya yang dilakukan Yoon Sung?
Yoon Sung sendiri sudah ganti baju dengan seragam judo milik Nana dan sibuk memilah makanan-nya. Ia mencari daging dari sayurnya.
Ponsel Yoon sung berdering, dari Ayah. Yoon Sung tidak mengangkatnya.
Nana : Kau tidak akan mengangkatnya?
Di bagian lain dunia, Jin Pyo marah karena telpnya tidak dijawab.
Nana mengira itu dari wanita, wanita itu lagi kan? kali ini siapa lagi? apa wanita itu tahu, kalau kau seorang pria yang menyingkirkan semua sayur kalau sedang makan?
Yoon Sung : Aku sudah melakukan banyak hal hari ini.
Nana : Seolah-olah kau sudah melakukan hal yang besar.
Yoon Sung : Berikan tahu kalau tidak ada daging.
Nana : Tahu itu kacang-kacangan. Daging dari tanah
Nana melihat TV dan berseru, itu Jaksa Kim Young Jo! Ada orang yang melakukan tugas besar seperti itu, sementara yang lain hanya tahu pilih-pilih makanan.
Nana : Lihatlah bagaimana orang lain lari kesana sini menangkap koruptor, belajar dari itu, ok? belajar.
Yoon Sung : apa benar2 mengagumkan?
Nana : Jelas! dengan orang seperti Jaksa Kim, aku merasa sangat tenang.
Lalu media mulai minta pendapat masyarakat. Rakyat marah dan mereka berkata :
“Anggota Parlemen sudah mulai korupsi. Mereka hanya mempertunjukkan sandiwara saja. Parlemen benar2 melindungi pencuri-pencuri ini.”
“Aku pikir akan jauh lebih baik jika Kongres dibubarkan saja.”
“Siapa yang bisa benar-benar dipercaya di negeri ini?”
“City Hunter yang membunuh penjahat seperti Lee Kyung Wan. City Hunter seharusnya diberikan medali.”
Nana : city Hunter? tidak jelek..City Hunter. City Hunter yang mengirim penjahat ke kantor Jaksa, siapa dia ?
(Mungkin sejenis Hong Byuk Seo, Daemul? eh Nana..)
Si Siti eh City Hunter-nya cuek dan tetap memilih makanan-nya. Apa benar tidak ada tahu? Bagaimana bisa hanya ada kimchi?
Nana : Kenapa kau harus makan disini?
Yoon Sung : Maaf.
Yoon Sung pulang dan Nana membawakan kimchi untuknya. Aku selalu mendapat kiriman dari bibi, ambil saja. Nanti kalau kau ingin, aku tidak akan memberikannya.
Yoon Sung menolak karena takut mobilnya bau kimchi. Nana berkata kalau baunya tidak akan menyebar.
Nana mengucapkan terima kasih karena Yoon Sung sudah main dengan anak-anak. Bye.
Di mobil, Yoon Sung menerima telp dari Ayahnya. Jin Pyo marah, hanya seperti itu? Rencanamu untuk penghancuran total?
Jin Pyo : Bagaimana kau bisa mempercayai Jaksa untuk mengurusnya? Jaksa Penuntut adalah orang-orang yang sangat tidak memiliki kekuatan di hadapan politikus kuat.
Yoon Sung : Tapi aku tetap ingin mempercayainya sekali.
Jin Pyo : Percuma saja percaya. Strategi berpikirmu yang aneh itu akan menghantuimu, kau seharusnya membunuh orang itu.
Yoon Sung tetap teguh, hanya itu caranya membuat orang mengutuk-nya selamanya.
Yoon Sung pulang dan terkejut dengan tumpukan peralatan masak, wah ini..aku juga suka hahaha.. Yoon Sung bingung, apa ini? Peralatan dapur?
Shik Joon bahagia sekali, Yoon Sung, Korea Selatan benar2 surga! Satu telp saja, maka mereka akan mengirimkan semuanya.
Shik Joon promosi, penggorengan ini, tidak lengket meskipun tidak memakai minyak! Panci ini! bisa dipakai untuk memasak kubis dan kentang tanpa air! Ini hadiah. Huy Lian seharusnya tinggal disini.
Paman jadi ingat mendiang istrinya, ini sayang sekali, bagaimana hidup bisa seperti ini? Huy Lian!
Yoon Sung mengeluh : Aduh kepalaku. Apa kau bayar tagihan-nya? Kartu siapa yang kau gunakan?
Shik Joon : Bagaimana bisa? aku kan baru datang.
Yoon Sung : Paman, apa kau sudah gila? Apa kau menikah denganku? hahaha..credit cardnya jebol..
Shik Joon : Dasar anak nakal! Aku ingin memasakkan masakan ibu untukmu. Kenapa bicara seperti itu?
Shik Joon tanya apa Yoon Sung sudah menemui ibunya. Kudengar dia masih hidup.
Yoon Sung tidak peduli, lalu kenapa kalau aku menemuinya, dia lebih baik tanpa aku.
Shik Joon membujuk, dia tetap saja ibumu. Darah lebih kental dari air! Yoon Sung tidak mau mendengarnya.
Shik Joon menghela nafas, anak itu…lidahnya tajam tapi hatinya lembut.
Shik Joon mengamati foto lama itu. wajah Presiden Choi sudah disobek oleh Jin Pyo dan Shik Joon kenal dengan lokasinya, eh..ini distrik 8?
Bagian IT Blue House menghadap Presiden dan berkata kalau hacker itu seperti hantu. Apapun yang kami lakukan, kami tidak bisa melacak alamat IP-nya.
Menteri : Bahkan jika kami melacaknya, itu berasal dari Blue House (la memang dari situ hahaha) sepertinya dia membajak untuk senang-senang. Untuk mempermalukan kemajuan IT Korea Selatan! Bunuh saja kami, Pak Presiden!
Ki joon : Hacker itu mengambil kesempatan disaat aku tidak memperhatikan-nya. Ini karena aku mengabaikan tugasku. Saya bersedia mati untuk Menteri
Presiden berkata saat ini, memperkuat keamanan sudah cukup. Jangan cemas berlebihan. Yang paling penting adalah mengurus penggelapan pajak. Lagipula ini anggota Parlemen yang membiarkan anak-anak kelaparan.
Presiden : Kemarahan rakyat bisa dimengerti.
Presiden ingin kesempatan ini diambil untuk menyadarkan semua peajbat negara. Anggota Konggres Lee, harus dihukum dengan berat sesuai undang-undang.
Setelah orang IT pergi, Presiden bersama tangan kanan-nya dan lapor ada tiga name-tag militer di leher Lee Kyung Wan.
Presiden terkejut : Kalung nama militer?
Dia sudah menyelidiki mengenai militer itu, tapi keberadaan mereka tidak diketahui. Sepertinya identitas mereka dihapus. Meskipun ada kesamaan diantara mereka, yaitu sebagai mantan anggota tim khusus.
Presiden ingin semua penyelidikan mengenai anggota militer itu dihalangi, untuk sementara ini.
Paman Shik Joon mencari alamat Ibu Yoon Sung dan ia menemukannya. Shik Joon langsung menemui Yoon Sung.
Yoon Sung : Apa lagi? setrika listrik dan satu set pisau dapur? apa kau juga pakai credit cardku? Tapi biasanya aku dapat sms..
Shik Joon kesal, bukan itu, kukira aku sudah menemukan…
Apa? tanya Yoon Sung.
Shik joon : Ibumu! Aku sudah menemukan dimana dia.
Yoon Sung tidak tertarik, siapa yang sudah kau temukan? Ibu? ibu siapa? aku punya Ibu?
Shik joon mohon, Yoon sung jangan seperti ini.
Yoon Sung tidak punya waktu untuk mencari orang yang membuangnya. Aku sibuk sekali, jadi tolong keluar.
Jadi Jin Pyo tidak terus terang dengan Yoon Sung.
Shik Joon keluar tapi sebelumnya ia memberikan alamat ibu Yoon Sung. Carilah dia kalau kau sedang merasa senang.
Alamat : Seoul bagian Timur Laut no. 77-9.
Yoon Sung benar2 mencari ibunya dan melihat saat ibunya kerja di resto kecil. Yoon sung melihat ibunya dari jauh.
Ibu Yoon sung sibuk melayani pelanggan.
Seorang pria mendekati Kyung Hee. Apa anda Ny. Lee Kyung Hee?
Kyung Hee membenarkan. Pria itu berkata ada yang ingin bertemu Kyung Hee.
Kyung Hee : Siapa?
Kyung Hee dibawa ke sebuah mobil dan ia terkejut saat melihat siapa di dalam mobil. Itu Presiden Choi!
Kyung Hee tidak senang, tapi ia patuh untuk masuk ke dalam mobil.
Yoon sung melihat ibunya masuk ke mobil, tapi tidak tahu siapa orang di dalam mobil dan tidak terlalu curiga.
Yoon Sung berbalik dan kaget karena Lee Jin Pyo berdiri di tangga di belakangnya.
City Hunter OST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar