Iris
Oke, sekian intermesonya, kita balik lagi ke artikel yang akan dibahas. Untuk memulai artikel ini, kita akan memulai dengan beberapa hal yang melekat tentang orang korea, yaitu: 1) kebiasaan minum dan 2) skinship.
Orang korea seperti versi timurnya dari orang Irlandia. Mereka minum. BANYAK. Jadi, tidak berlebihan bila kita melihat karakter di dalam drama yang tertekan secara sosial akan minum, atau menghabiskan berbotol2 soju untuk sekali makan, terlebih setelah dicampakkan, dipecat, diremehkan, ataupun diinjak2 seperti kita lihat dalam kehidupan kdrama.
Dapat dikatakan , hal ini tentu saja hanya terjadi dalam drama ketika kita melihat karakter yang sampai pingsan karena minum sepanjang waktu. Jika orang normal melakukan ini setiap hari, ibu mereka akan mengatakan satu atau dua hal untuk menasehati mereka.
“Skinship” adalah kata Korea-Inggris (digunakan di Korea, tidak di Amerika) yang berarti tingkat keintiman secara fisik, atau lebih sederhananya sentuhan. Skinship dapat berkisar dari berpegangan tangan sampai berciuman, melakukan seks, dan orang menggunakannya sehari-hari untuk bertanya sejauh apa hubungan yang telah dilakukan. Contoh: A: “Aku pergi kencan semalam.” B: “Apakah ada skinship?” A: “Hanya PG-13.” (kepanjangan dari parental guide, usia 13…mmm lbih jelasnya silahkan tanya ama yg suka baca ff, mereka pasti lebih ngerti, kekekeke).
You're Beautiful
Skinship memiliki nama sendiri justru karena ini merupakan sesuatu yang perlu untuk diberikan nama tersendiri. Sentuhan, antar orang dewasa maupun hal yang bersifat romantis, merupakan hal yang penting. Bukan berarti orang Korea benar-benar pemalu. Hanya secara kultur, orang Korea sangat menyadari batas-batas, kesopanan, dan adat istiadat. Orang2 tidak saling berciuman pipi, misalnya. Ini hanya masalah perbedaan budaya. Hasilnya adalah sentuhan berarti ada sesuatu. (yah di Indonesia juga cewek-cowok ga asal cipika cipiki sana sini lah, kcuali untuk lingkungan yg memang mmm sudah mengikuti gaya barat sih ya….)
Piggyback yang paling umum dalam drama adalah skenario klasik aku-terlalu-mabuk-jadi-maukah-kamu-menjadi-ksatriaku-yang-bersinar-dan-membawaku-ke-rumah. Setiap drama memilikinya, dan setiap pahlawan dalam drama komedi romantis memperoleh hasilnya dengan cara ini. Bisakah kamu bayangkan syuting si pahlawan drama itu? Membawa aktris seberat 45 kg di punggungmu selama dua jam! Kemudian tarik pergelangan tangannya! Latih ciumanmu! (Kekekeke, jadi inget behind the scene changmin pas banjun drama unforgettable love, bawa2 cewek di punggungnya, trus dia keliatan capek gitu, hahaha kasian bener :p)
The Woman Who Still Wants to Marry
Jika piggyback terjadi di awal hubungan, maka hampir selalu ada adegan minum2 di dalamnya. Jika salah satu pihak mabuk dan tidak sadar, maka orang lainnya tidak merangkulnya melainkan dia akan memperlihatkan sikap gentlemannya dan menjadi seorang pahlawan. Yap, benar… Tidak ada pelecehan seksual dengan memegang pantat atau apa, benar2 bersikap layaknya seorang pria *aihhh, so sweet~~~~ hehehehe.
Piggyback, pada dasarnya merupakan salah satu alasan untuk melakukan skinship, tapi jenis yang paling aman. Kenapa begitu? Karena dilakukan dengan sikap gentle dan memperlihatkan kekuatan seorang pria, sehingga memperoleh nilai ekstra untuk membuat wanita jatuh hati dan berpikir kenapa pacar saya tidak bisa melakukannya?
Dalam kenyataannya, drama perlu alasan untuk kedekatan fisik. Terutama jika karakter yang ada masih dalam Tahap Kamu-Menyebalkan, seperti dalam drama My Name is Kim Sam-soon di atas. Jadi minum ditambah piggyback ride cukup untuk memaksa karakter untuk melewati satu tingkatan skinship. Ini adalah metode mencoba dan menginduksi, terutama jika karakter dalam drama masih saling membenci satu sama lain.
Personal Taste
Di luar minum2 dan alasan untuk skinship, piggybacks adalah istilah yang digunakan untuk hubungan seorang gadis kecil dengan ayahnya. Bukan dalam artian yang menjijikan. Jangan berpikir bahwa fiksi dalam sebuah masyarakat patrial tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianggap benar dalam budaya itu.
Piggyback ride pada dasarnya untuk mengandaikan wanita dengan gadis kecil, dan mengandaikan pria dengan ayah. Dalam Personal Taste, Gain membuat perbandingan langsung antara punggung Jinho dan ayahnya, dan sepanjang drama Jinho membawa Gain sebagai pengganti ayahnya. Dalam drama, piggyback ride adalah istilah untuk semua hal di atas. Ini seperti membuat si pahlawan terlihat nyaman untuk dijadikan tempat bersandar, dapat dipercaya dan juga dapat diandalkan… seperti seorang ayah.
Coffee Prince
Dalam beberapa drama, terutama seperti Coffee Prince di mana peran gender yang difokuskan, adegan dapat dibalik. Han-kyul adalah peminum kelas ringan dan Eun-chan memberikan piggyback kepadanya sepanjang jalan.
Tapi begitu Eun-chan kembali memperlihatkan jati dirinya sebagai seorang wanita, tentunya peran gender langsung kembali ke asalnya.
Coffee Prince
Apakah kamu melihat piggyback ride sebagai khayalan atau plot jahat untuk mengambil alih dunia, itu terserah kamu melihatnya dari pandangan apa. Tapi, sepertinya piggyback digunakan dalam drama untuk memperlihatkan gesture yang sebenarnya sederhana, tetapi terlihat romantis dan diasosiasikan dengan kehangatan seorang ayah. Adegan ini seperti mengatakan kepada penonton drama bahwa ini merupakan suatu bentuk kepedulian, manis, sekaligus pria yang hangat. Piggyback melakukannya, dengan beberapa skinship. ^^
source: dramabeans
trans indo: sashalicia |
Reshare by 周Lin~진기 @ koreanchingu
via: KBPKfamily
post. Yuna
Full credit please ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar